Search This Blog

KONSEP DIRI PERSPEKTIF AL-QUR’AN TERKAIT PEMBENTUKAN MORAL ‎REMAJA ‎

Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain sebagai teman hidup, karena manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam menjalani kehidupannya manusia menempati lingkungan tertentu, sehingga manusia tersebut dapat melakukan peranannya dan dapat memenuhi kebutuhannya. Manusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan pergaulan dengan orang lain, agar mencapai taraf tingkah laku yang baik dalam hidupnya. 

Dalam kehidupan remaja selalu datang kebudayaan yang belum tentu positif pengaruhnya bagi kehidupannya. Remaja yang selektif akan mempelajari dan menerima kebudayaan yang baru untuk menambah wawasan bagi dirinya, dan sebaliknya remaja yang tidak selektif akan mudah terbawa arus sehingga akan terjerumus dalam kebudayaan yang merusak kepribadian dan moralnya. 

Remaja harus menyesuaikan diri terhadap tuntutan dirinya dan harapan lingkungan yang mengakibatkan adanya perubahan pada kepribadiannya. Oleh karena itu remaja terkadang merasa gelisah dan cemas. Lingkungan yang baru dan norma yang ada pada lingkungan sering dirasa sebagai suatu keadaan yang menghambat remaja dalam menyatakan dirinya secara wajar. Kondisi remaja yang seperti ini mengakibatkan kegagalan dalam menyesuaikan diri dan pencapaian konsep diri positif. 

Sikap dan pandangan individu terhadap seluruh keadaan dirinya merupakan pengertian konsep diri. Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghadapi tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri negatif kurang mempunyai keyakinan diri, merasa kurang yakin dengan kepuasannya sendiri dan cenderung mengandalkan opini dari orang lain dalam memutuskan sesuatu.

File lengkap dapat didownload D O W N L O A D